Minggu, 30 Maret 2014

IRONI ANTARA GELAR DAN HATI NURANI

Terlintas dalam benak pikiran saya untuk terpikir antara gelar dunia dan gelar akhirat...tidak sedikit bahkan mungkin mayoritas besar orang-orang berlomba-lomba untuk memperoleh gelar tertinggi di dunia..Entah bagaimana ceritanya mungkin tidak semua yang bergelar tinggi dapat bersikap sesuai atau masih memiliki hati nurani..Namun yang saya rasakan orang-orang disekitar saya saai ini, mereka semua memiliki memiliki gelar yang tinggi, merupakan para pengajar calon-calon pendidik.. yang selama mengajar selalu berbicara layaknya seorang yang "bersih" mendoktrin "mahasiswa-mahasiswa SMA"-----yang selalu mudah mengatakan iya ketika diberi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai (memberatkan mahasiswa)----mendoktrin untuk menganggap dia orang yang paling benar... Entah bagaimana nasib saya masa mendatang, yang pasti hari ini saya masih menjadi rakyat biasa..mungkin sepertinya saya salah masuk "sekolah" harusnya masuk ke universitas bukan sekolah seperti ini..namun saya tidak menyesal telah bertemu dengan teman-teman saya pada "sekolah" ini saya hanya miris saja melihat sistem pada "sekolah" ini..Pokokna mah poe ieu urang perbaikan 5 matkul..1 matkul ku prof..isuk-isuk datang jam 8 kurang nempo papan pengumuman tentang jadwal perbaikan geus aneh teu siga pengumuman jadwal prodi lain, prodi urang euweuh pemberitahuan mengenai waktu, ngan aya info ruangan perbaikan hungkul..caritana langsung otw ka ruang perbaikan..mimitina nempo matkul nu rada puyeng maksudna nempo loba batur atau henteu, ternyata aya matkul MAT**********KRIT, nempo jam ges jm 9 leuwih, akhirna paksakeun kumpulkeun saayana da ceuk dosenna kerjakan lagi dirumah minggu depan saya kumpulkan.. akhirna urang kaluar tiruangan bari mikir, keun ah ku prof mh terakhir ue ngarah khusyu, samapi akhirna selesai perbaikan 4 matkul dari rentang waktu jam 08.00-11.00, walaupun ayan matkul nu pasti rubah jadi C, tapi keun bae lumayan..tah didieu mulaina, pas asup ka ruangan prof, saya rada aneh kelas ges kosong, tinggal manehna sorangan, pikiran saya sarua mereun jeng ruangan perbaikan nu lain da loba gelombangna peda loba mahasiswa nu bentrok jadwal perbaikanna..pas nanya
A : "pak mf saya mau perbaikan"
B : "oh, waktunya sudah habis kan"
A : "maaf pak bukannya sampai jam 12 saya mendapat infonya?"
B : "saya tidak tahu, saya tahunya dikasih waktu dari jam 09.00 - 10.30 oleh panitia, Anda jangan mendakwa saya, saya tahunya dari panitia"
A : "maaf pak, saya hanya bertanya tidak mendakwa bapak, lagian hari ini saya juga sudah perbaikan matkul yang lain pak (berharap dikasih soal)
B : "ya, saya tidak tahu coba saja tanya ke panitia secara baik-baik kenapa memberikan jadwal yang seperti ini. Anda jangan mendakwa saya, karena saya tahunya ya sampai jam 10.30"
A : (tanpa pikir panjang da pasti moal bener ngbrol jeung nu kieu mh) "oh iya pak terimakasih"

awalnya merasa ada orang yang bisa dijadikan "bapak" untuk memperjuangkan nasib rakyat..pergilah saya segera ka jelma nu dimaksad buru-buru.
A : Pak maaf bisa bertanya sebentar?
C : Oh iya, ada pa?
A : Ini pak saya perbaikan sm "si eta" (samaran da pikasebeleun, aslina mh nyebutkeun nami) tp beliau bilang beres jam 10.30. Nah tadi pagi saya lihat jadwal tidak ada waktu pelaksanaannya, bagaimana pak?
C : Emang beliau mulai jm 09.00-10.30 itu ditempel dijadwa
A : jadwal mana pak?saya sudaj lihat tadi pagi tapi tidak ada waktu pelaksanaannya, hanya ada ruangan dan nama dosennya saja
C : pokoknya ada dijadwal kan beresnya sampe jm 12
A : nah itu pak saya juga tahunya sampe jam 12 tapi sekarang baru jam 11
C : eh gatau, pokoknya udah ditempel dijadwal lihat aja sendiri..nanti lagi cari info lebih awal
A : (kecewa berat) oh iya pak terimakasih (bari ngaleos teu nyangka bakal kitu)

nuhun pisan ges dikieukeun ku maraneh..katampi pisannnnn :)

Kamis, 20 Februari 2014

Kriptografi Matematika (Hill Cipher)

Hill Cipher merupakan salah satu algoritma kriptografi kunci simetris. Algoritma Hill Cipher menggunakan matriks berukuran m x m sebagai kunci untuk melakukan enkripsi dan dekripsi. Dasar teori matriks yang digunakan dalam Hill Cipher antara lain adalah perkalian antar matriks dan melakukan invers pada matriks.
MATRIKS
Matriks adalah susunan sklar elemen- elemen dalam bentuk baris dan kolom [4]. matriks A yang berukuran dari m baris dan n kolom (m x n) adalah : Entri aij disebut elemen matriks pada baris ke-i dan
kolom ke-j. Jika m = n, maka matriks tersebut dinamakan juga matriks bujursangkar (square matrix). Matriks yang elemen aij dimana i = j = 1 dan elemen yang lain adalah 0 disebut matriks identitas (I). Sebuah matriks B disebut invers dari matriks A jika AB = I. B biasa ditulis A-1.
Operasi Aritmatika pada Matriks
Operasi aritmetika yang biasa dilakukan terhadap matriks adalah operasi penjumlahan dan perkalian dua buah matriks, serta perkalian matriks dengan sebuah skalar. Penjumlahan dua buah matriks; dua buah matriks dapat dijumlahkan jika ukuran keduanya sama. Penjumlahan dilakukan dengan menambahkan setiap elemen matriks yang memiliki posisi sama.
Perkalian dua buah matriks; Dua buah matriks dapat dikalikan jika jumlah kolom matriks pertama sama dengan jumlah baris matriks kedua. Perkalian matriks A dan B yang akan menghasilkan C dapat dituliskan sebagai
Perkalian dengan matriks skalar; Misalkan k adalah sebuah skalar, maka perkalian matriks A dengan skalar k adalah mengalikan setiap elemen matriks dengan k.
KRIPTOGRAFI
Kriptografi berasal dari Bahasa Yunani: “cryptós” artinya rahasia, sedangkan “gráphein” artinya tulisan. Jadi, secara morfologi kriptografi berarti tulisan rahasia.
Prinsip Kerja Kriptografi
Pembakuan penulisan pada kriptografi dapat ditulis dalam bahasa matematika. Fungsi-fungsi yang mendasar dalam kriptografi adalah enkripsi dan dekripsi. Enkripsi adalah proses mengubah suatu pesan asli (plaintext) menjadi suatu pesan dalam bahasa sandi (ciphertext).
C = E (M)
dimana :
M = pesan asli
E = proses enkripsi
C = pesan dalam bahasa sandi
Sedangkan dekripsi adalah proses mengubah pesan dalam suatu bahasa sandi menjadi pesan asli kembali.
M = D (C)
D = proses dekripsi
Umumnya, selain menggunakan fungsi tertentu dalam melakukan enkripsi dan dekripsi, seringkali fungsi itu diberi parameter tambahan yang disebut dengan istilah kunci.
Jenis-jenis Serangan
Selain ada pihak yang ingin menjaga agar pesan tetap aman, ada juga pihak-pihak yang ingin mengetahui pesan rahasia tersebut secara tidak sah. Bahkan ada pihak-pihak yang ingin agar dapat mengubah isi pesan tersebut. Ilmu untuk mendapatkan pesan yang asli dari pesan yang telah disandikan tanpa memiliki kunci untuk membuka pesan rahasia tersebut disebut kriptanalisis. Sedangkan usaha untuk membongkar suatu pesan sandi tanpa mendapatkan kunci dengan cara yang sah dikenal dengan istilah serangan (attack). Di bawah ini dijelaskan beberapa macam penyerangan terhadap pesan yang sudah dienkripsi:
1. Ciphertext only attack, penyerang hanya mendapatkan pesan yang sudah tersandikan saja.
a. Known plaintext attack, dimana penyerang selain mendapatkan sandi, juga mendapatkan pesan asli. Terkadang disebut pula clear-text attack.
b. Choosen plaintext attack, sama dengan known  plaintext attack, namun penyerang bahkan dapat memilih penggalan mana dari pesan asli yang akan disandikan.
Jenis-jenis Kunci
Jenis kunci dalam kriptografi terbagi menjadi 2, yaitu kunci simetris dan kunci asimetris.
1) Kunci Simetris
Ini adalah jenis kriptografi yang paling umum dipergunakan. Kunci untuk membuat pesan yang disandikan sama dengan kunci untuk membuka pesan yang disandikan itu. Jadi pembuat pesan dan penerimanya harus memiliki kunci yang sama persis. Siapapun yang memiliki kunci tersebut, termasuk pihak-pihak yang tidak diinginkan, dapat membuat dan membongkar rahasia ciphertext. Problem yang paling jelas disini terkadang bukanlah masalah pengiriman ciphertext- nya, melainkan masalah bagaimana menyampaikan kunci simetris tersebut kepada pihak yang diinginkan.
2) Kunci Asimetris
Pada pertengahan tahun 70-an Whitfield Diffie dan Martin Hellman menemukan teknik enkripsi asimetris yang merevolusi dunia kriptografi. Kunci asimetris adalah pasangan kunci-kunci kriptografi yang salah satunya dipergunakan untuk proses enkripsi dan yang satu lagi untuk dekripsi. Semua orang yang mendapatkan kunci publik dapat menggunakannya untuk mengenkripsikan suatu pesan, sedangkan hanya satu orang saja yang memiliki rahasia tertentu, dalam hal ini kunci privat, untuk melakukan pembongkaran terhadap sandi yang dikirim untuknya. Dengan cara seperti ini, jika seorang pihak pertama mengirim pesan untuk pihak kedua, pihak pertama tersebut dapat merasa yakin bahwa pesan tersebut hanya dapat dibaca oleh pihak yang bersangkutan, karena hanya dia yang bisa melakukan dekripsi dengan kunci privatnya.
Tentunya si pihak pertama harus memiliki kunci publik milik pihak kedua untuk melakukan enkripsi. Pihak pertama bisa mendapatkannya dari pihak yang bersangkutan, ataupun dari pihak ketiga yang dipercaya.
Teknik enkripsi asimetris ini jauh lebih lambat ketimbang enkripsi dengan kunci simetris. Oleh karena itu, biasanya bukanlah pesan itu sendiri yang disandikan dengan kunci asimetris, namun hanya kunci simetrislah yang disandikan dengan kunci asimetris. Sedangkan pesannya dikirim setelah disandikan dengan kunci simetris tadi.
HILL CIPHER
Hill Cipher merupakan penerapan aritmatika modulo pada kriptografi. Teknik kriptografi ini menggunakan sebuah matriks persegi sebagai kunci yang digunakan untuk melakukan enkripsi dan dekripsi.
Hill Cipher diciptakan oleh Lester S. Hill pada tahun 1929 [2]. Teknik kriptografi ini diciptakan dengan maksud untuk dapat menciptakan cipher (kode) yang tidak dapat dipecahkan menggunakan teknik analisis frekuensi. Hill Cipher tidak mengganti setiap abjad yang sama pada plaintext dengan abjad lainnya yang sama pada ciphertext karena menggunakan perkalian matriks pada dasar enkripsi dan dekripsinya.
Hill Cipher yang merupakan polyalphabetic cipher dapat dikategorikan sebagai block cipher [2] karena teks yang akan diproses akan dibagi menjadi blokblok dengan ukuran tertentu. Setiap karakter dalam satu blok akan saling mempengaruhi karakter lainnya dalam proses enkripsi dan dekripsinya, sehingga karakter yang sama tidak dipetakan menjadi karakter yang sama pula.
Hill Cipher termasuk kepada algoritma kriptografi klasik yang sangat sulit dipecahkan oleh kriptanalis apabila dilakukan hanya dengan mengetahui berkas ciphertext saja. Namun, teknik ini dapat dipecahkan dengan cukup mudah apabila kriptanalis memiliki berkas ciphertext dan potongan berkas plaintext. Teknik kriptanalisis ini disebut known- plaintext attack [1].
Dasar Teknik Hill Cipher
Dasar dari teknik Hill Cipher adalah aritmatika modulo terhadap matriks. Dalam penerapannya, Hill Cipher menggunakan teknik perkalian matriks dan teknik invers terhadap matriks. Kunci pada Hill Cipher adalah matriks n x n dengan n merupakan ukuran blok. Matriks K yang menjadi kunci ini harus merupakan matriks yang invertible, yaitu memiliki inverse K-1 sehingga :
Kunci harus memiliki invers karena matriks K-1 tersebut adalah kunci yang digunakan untuk melakukan dekripsi.
Teknik Enkripsi pada Hill Cipher
Proses enkripsi pada Hill Cipher dilakukan per blok plaintext. Ukuran blok tersebut sama dengan ukuran matriks kunci. Sebelum membagi teks menjadi deretan blok-blok, plaintext terlebih dahulu dikonversi menjadi angka, masing-masing sehingga A=1, B=2, hingga Y=25. Z diberi nilai 0.
Tabel : Konversi alfabet ke angka dalam hill cipher
Secara matematis, proses enkripsi pada Hill Cipher adalah:
C = K . P (2)
C = Ciphertext
K = Kunci
P = Plaintext
Jika terdapat plaintext P:
P = STRIKE NOW
Maka plaintext tersebut dikonversi menjadi:
P = 19 20 18 9 11 5 14 15 23
Plaintext tersebut akan dienkripsi dengan teknik Hill Cipher, dengan kunci K yang merupakan matriks 2×2.
Karena matriks kunci K berukuran 2, maka plaintext dibagi menjadi blok yang masing-masing bloknya berukuran 2 karakter. Karena karakter terakhir tidak ada memiliki pasangan, maka diberi pasangan karakter yang sama yaitu W. P menjadi STRIKENOWW. Blok pertama dari plaintext P adalah :
Blok plaintext ini kemudian dienkripsi dengan kunci K melalui persamaan (2).
Hasil perhitungan menghasilkan angka yang tidak berkorespondensi dengan huruf-huruf, maka lakukan modulo 26 pada hasil tersebut. Sehingga, C1,2 menjadi:
Karakter yang berkorespondensi dengan 7 dan 20 adalah G dan T. maka S menjadi G dan T menjadi T. Setelah melakukan enkripsi semua blok pada plaintext P maka dihasilkan ciphertext C sebagai berikut:
P = STRIKENOW
C = 7 20 14 11 7 11 4 21 19 11
C = GTNKGKDUSK
Dari ciphertext yang dihasilkan terlihat bahwa Hill Cipher menghasilkan ciphertext yang tidak memiliki pola yang mirip dengan plaintextnya.
Teknik Dekripsi pada Hill Cipher
Proses dekripsi pada Hill Cipher pada dasarnya sama dengan proses enkripsinya. Namun matriks kunci harus dibalik (invers) terlebih dahulu. Secara matematis, proses dekripsi pada Hill Cipher dapat diturunkan dari persamaan (2).
Menjadi persamaan proses dekripsi:
Dengan menggunakan kunci,
maka proses dekripsi diawali dengan mencari invers dari matriks K. Mencari invers dapat dilakukan dengan menggunakan metode operasi baris (row operation) atau metode determinan [3]. Setelah melakukan perhitungan, didapat matriks K-1 yang merupakan invers dari matriks K, yaitu:
Kunci K-1 yang digunakan untuk melakukan dekripsi ini telah memenuhi persamaan (1) karena:
Ciphertext C = GTNKGKDUSK, akan didekripsi dengan menggunakan kunci dekripsi K-1 dengan persamaan (3). Proses dekripsi ini dilakukan blok per blok seperti pada proses enkripsi. Pertama- tama ubah huruf-huruf pada ciphertext menjadi urutan numerik.
C = 7 20 14 11 7 11 4 21 19 11
Proses dekripsi dilakukan sebagai berikut:
dan blok kedua:
Setelah semua blok selesai didekripsi, maka didapatkan hasil plaintext:
P = 19 20 18 9 11 5 14 15 23
P = STRIKENOW
TEKNIK KRIPTANALISIS TERHADAP HILL CIPHER
Kriptanalisis terhadap Hill Cipher sangat sulit jika dilakukan dengan ciphertext-only attack, terlebih apabila matriks kunci yang digunakan berukuran besar. Kesulitan ini disebabkan oleh ciphertext Hill Cipher yang tidak memiliki pola dan setiap karakter dalam satu blok saling mempengaruhi karakter lainnya.
Teknik yang dapat digunakan untuk melakukan kriptanalisis terhadap Hill Cipher adalah knownplaintext attack. Jika kriptanalisis memiliki pecahan plaintext dan ciphertext yang saling berkorespondensi, maka Hill Cipher dapat dipecahkan. Namun proses yang cukup sulit adalah untuk menentukan panjang kunci yang digunakan.
Hal ini menjadi salah satu kekuatan yang dimiliki oleh Hill Cipher. Cara yang dapat dilakukan hanya dengan mencari tahu panjang kunci atau dengan melakukan perkiraan dan percobaan.
Kemungkinan terburuk yang dimiliki oleh Hill Cipher adalah ketika seorang kriptanalis memiliki potongan plaintext dan ciphertext yang berkorespondensi serta mengetahui panjang kunci yang digunakan. Dengan informasi ini, kriptanalis dapat memecahkan Hill Cipher dengan sangat mudah. Misalkan kriptanalis mengetahui panjang kunci K adalah 2 dan memiliki potongan berkas plaintext P dan C sebagai berikut:
P = STRI
C = GTNKGKDUSK
Dari informasi yang dimiliki, maka diketahui bahwa karakter ST pada plaintext berkorespondensi dengan karakter GT, dan karakter RI dengan NK. Pemecahan dapat dilakukan dengan persamaan linier Misalkan kunci direpresentasikan dengan:
Plaintext P dengan:
Ciphertext C dengan:
Dengan menerapkan persamaan (2) maka persamaan linier yang dapat dibentuk dari contoh adalah:
Dengan menyelesaikan persamaan (i) dan persamaan (ii) lalu persamaan (iii) dan persamaan (iv) memakai aritmatika modulo 26, maka nilai a, b, c, dan d didapat:
a = 5
b = 6
c = 2
d = 3
Dengan nilai a, b, c, dan d maka kunci K didapatkan, yaitu:
Dengan kunci K tersebut, kriptanalis hanya perlu melakukan dekripsi terhadap ciphertext keseluruhan untuk mendapatkan plaintext seutuhnya.

Selasa, 28 Januari 2014

Keutamaan Sholat Subuh


Shubuh adalah salah satu waktu di antara beberapa waktu, di mana Allah Ta’ala memerintahkan umat Islam untuk mengerjakan shalat kala itu. Allah Ta’ala berfirman,
أَقِمِ الصَّلَاةَ لِدُلُوكِ الشَّمْسِ إِلَى غَسَقِ اللَّيْلِ وَقُرْآَنَ الْفَجْرِ إِنَّ قُرْآَنَ الْفَجْرِ كَانَ مَشْهُودًا
Dirikanlah shalat dari sesudah matahari tergelincir sampai gelap malam dan (dirikanlah pula shalat) Shubuh. Sesungguhnya shalat Shubuh tu disaksikan (oleh malaikat).” (Qs. Al-Isra’: 78)
Betapa banyak kaum muslimin yang lalai dalam mengerjakan shalat shubuh. Mereka lebih memilih melanjutkan tidurnya ketimbang bangun untuk melaksanakan shalat.  Jika kita melihat jumlah jama’ah yang shalat shubuh di masjid, akan terasa berbeda dibandingkan dengan jumlah jama’ah pada waktu shalat lainnya.

Keutamaan Shalat Shubuh

Apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh, niscaya ia akan dapati banyak keutamaan. Di antara keutamaannya adalah
(1) Salah satu penyebab masuk surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْبَرْدَيْنِ دَخَلَ الْجَنَّة
Barangsiapa yang mengerjakan shalat bardain (yaitu shalat shubuh dan ashar) maka dia akan masuk surga.” (HR. Bukhari no. 574 dan Muslim no. 635)
(2) Salah satu penghalang masuk neraka
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
لَنْ يَلِجَ النَّارَ أَحَدٌ صَلَّى قَبْلَ طُلُوعِ الشَّمْسِ وَقَبْلَ غُرُوبِهَا
Tidaklah akan masuk neraka orang yang melaksanakan shalat sebelum terbitnya matahari (yaitu shalat shubuh) dan shalat sebelum tenggelamnya matahari (yaitu shalat ashar).” (HR. Muslim no. 634)
(3) Berada di dalam jaminan Allah
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي نَارِ جَهَنَّمَ
Barangsiapa yang shalat subuh maka dia berada dalam jaminan Allah. Oleh karena itu jangan sampai Allah menuntut sesuatu kepada kalian dari jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah menuntutnya dengan sesuatu dari jaminan-Nya, maka Allah pasti akan menemukannya, dan akan menelungkupkannya di atas wajahnya dalam neraka jahannam.” (HR. Muslim no. 163)
(4) Dihitung seperti shalat semalam penuh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ كُلَّهُ
Barangsiapa yang shalat isya` berjama’ah maka seolah-olah dia telah shalat malam selama separuh malam. Dan barangsiapa yang shalat shubuh berjamaah maka seolah-olah dia telah shalat seluruh malamnya.” (HR. Muslim no. 656)
(5) Disaksikan para malaikat
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ
 “Dan para malaikat malam dan malaikat siang berkumpul pada shalat fajar (subuh).” (HR. Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)

Baca juga ancaman bagi mereka yang meninggalkan Sholat subuh klik disini

Ancaman Bagi Orang Yang Meninggalkan Sholat Subuh

Padahal banyak keutamaan yang bisa didapat apabila seseorang mengerjakan shalat shubuh. Tidakkah kita takut dikatakan sebagai orang yang munafiq karena meninggalakan shalat shubuh? Dan kebanyakan orang meninggalkan shalat shubuh karena aktivitas tidur. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
Sesungguhnya shalat yang paling berat dilaksanakan oleh orang-orang munafik adalah shalat isya dan shalat subuh. Sekiranya mereka mengetahui keutamaan keduanya, niscaya mereka akan mendatanginya sekalipun dengan merangkak.” (HR. Bukhari no. 657 dan Muslim no. 651)
Cukuplah ancaman dikatakan sebagai orang munafiq membuat kita selalu memperhatikan ibadah yang satu ini.
Semoga Allah selalu memberi hidayah kepada kita semua, terkhusus bagi para laki-laki untuk dapat melaksanakan shalat berjama’ah di masjid.

atau baca selengkapnya disini